Keistimewaan dari Kucing
Selain lucu dan menggemaskan, kucing memang bisa membuat siapa saja terbius dengan kecantikan mereka sampai - sampai mereka lupa diri, hihihi. Terkadang bagi kita apa lagi orang tua kita pasti sangat over protektif dalam menjaga kesehatan diri kita, memang sifat over protektif orang tua itu bagus dan membuktikan bahwa mereka perhatian. Contohnya yang paling sering nih, saat kita kecil pasti petakilannya kemana-mana, apa-apa dipegang, apa-apa dimasukin mulut. Dan nggak sedikit dari anak kecil yang suka banget liatin benda-benda atau barang yang berbau imut dan berbulu lembut.
Kayak kucing contohnya, nggak jarang anak kecil yang masih ingusan pasti seneng banget kalau didekat kucing sampai-sampai tangan mereka yang mungil pengen banget ngelus kelembutan bulu kucing. Dan kalau mereka berhasil nyentuh atau ngelus kucing otomatis mereka berteriak kegirangan, tapi beda reaksi orang tua kita. Mereka bakalan marah dan menarik tangan kita sambil ngomel-ngomel. Bilang, kucing itu najis, kucing itu berkuman, kucing itu bla bla bla blaa. Iya, kan?
Uhhh, sebel banget deh kalau udah bawa-bawa najis, berkuman, berbakteri dll. Memang sih kalau dilihat dari tempat bermain kucing itu ya agak kotor, tapi nggak selamanya yang kotor itu najis. Hmm dari pada ngegalau antara najis dan nggak najis mending kita liat aja fakta ilmiah tentang kucing yang pasti bakal mengejutkan.
Fakta Ilmiah 1 :
Pada kulit kucing
terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga
dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah
kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini
bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk
membersihkan kulit. Ketika kucing minum,tidak ada setetes pun cairan yang jatuh
dari lidahnya.
Sedangkan lidah
kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang
kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di
badannya.
Fakta Ilmiah 2 :
Telah dilakukan
berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan
posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian
tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan
juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan
khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang
didapatkan adalah:
Hasil yang diambil
dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang
ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang
diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil
dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Sekalinya ada kuman
yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang
dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah
yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus.
Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan
kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber
yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa
kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para
Dokter Peneliti
Menurut Dr. George
Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali
ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada,
maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl
menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4
anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di
rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki
perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka
air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri,
terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat
menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak
dekat-dekat dengan air.
Tujuannya agar
bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya
kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3 :
Dan hasil
penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium
hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih
dari manusia.
Fakta Ilmiah
Tambahan :
Zaman dahulu kucing
dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu
mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
Sisa makanan kucing
hukumnya suci
Hadist Kabsyah
binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke
rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing
yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata,
“Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis.
Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R
At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan
Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan
suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata,
“Ya Anas, tuangkan
air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah
selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana.
Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya
mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk
perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari
Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya
memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah,
tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.
Datanglah seekor
kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut
dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan
Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw
bersabda,
“Ia tidak najis. Ia
binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari
sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Hadis ini
diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing
adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci,
Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia.
Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, kucing
kesayangannya.